![Demonstran memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 17 Februari 2021.[REUTERS/Stringer]/tempo.com Demonstran memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 17 Februari 2021.[REUTERS/Stringer]/tempo.com](https://suryakepri.com/wp-content/uploads/2021/03/Myanmar.jpg)
MYANMAR, SURYAKEPRI.COM – Warga Myanmar telah berkumpul di perbatasan dengan India menunggu masuk India. Mereka akan bergabung dengan sekitar 50 orang yang telah melintasi perbatasan, melarikan diri dari kekacauan kudeta di negara itu.
Sementara itu, otoritas Myanmar telah meminta India untuk mengirim kembali delapan polisi yang melarikan diri minggu ini.
Dilansir dari AFP, perwira senior di pasukan paramiliter Assam Rifles mengungkap empat puluh delapan warga Myanmar, termasuk delapan polisi telah memasuki negara bagian Mizoram di timur laut India.
“Sedikitnya 85 warga sipil dari Myanmar telah menunggu di perbatasan internasional untuk memasuki India,” pejabat itu menambahkan, berbicara tanpa menyebut nama.
BACA JUGA:
- 18 Unit Kamar Apartemen Aset Tersangka BTS Disita Kejagung -Kasus Korupsi PT ASABRI
- 400 PKL Simpang Barelang dan Batu Besar Bakal Ditertibkan Tahun Ini
- Polresta Barelang Ajak Komunitas Trail Patroli Karhutla di Batam
Demonstrasi anti-kudeta telah menyebar di seluruh Myanmar
Sejak kudeta 1 Februari menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi. Pasukan keamanan telah meningkatkan tindakan keras brutal terhadap pengunjuk rasa.
Kejadian ini menewaskan lebih dari 50 orang. Laporan media India mengatakan mereka yang telah melintasi perbatasan termasuk polisi dan pejabat lokal yang menolak untuk mengikuti perintah militer.
Myanmar telah mengirim surat meminta delapan polisi itu segera dikirim kembali.
Surat itu dikirim ke pejabat di distrik Champhai Mizoram di mana beberapa pengungsi berada.