JAKARTA, SURYAKEPRI.COM – Bank Indonesia terus mendorong transformasi ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Demikian berdasar siaran pers Bank Indonesia (BI) yang dikeluarkan Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Rabu (31/3/2021) seperti dikutip Suryakepri.com, Kamis (1/4/2021).
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran buku Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020 secara virtual, kemarin, menjelaskan bahwa transformasi EKSyar dilakukan secara optimal untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut Perry Warjiyo menyampaikan bahwa publikasi LEKSI 2020 sebagai bagian dari dukungan nyata Bank Indonesia dalam pengembangan EKSyar nasional.
Tema yang diangkat pada laporan tersebut adalah “Bersinergi Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah”.
BACA JUGA:
- Negara-negara ASEAN Komitmen Pemulihan, Digitalisasi, dan Keberlanjutan Ekonomi dari Dampak Pandemi Covid-19
- Gubernur BI Lantik Tiga Pemimpin Satuan Kerja, Siapa Saja?
- Langkah Apa yang Dilakukan Pemerintah Pusat untuk Tingkatkan Kualitas LKPP?
Tema tersebut dipandang sangat tepat untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional, termasuk EKSyar seiring dengan adanya pandemi Covid-19.
LEKSI tidak hanya memberikan gambaran umum kondisi EKSyar di Indonesia, tetapi juga dapat membantu perumusan serta evaluasi kebijakan pengembangan EKSyar nasional.
Transformasi EKSyar ditempuh melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chains) di sektor-sektor unggulan, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Prinsip dasar EKSyar pada dasarnya adalah mendorong optimalisasi pemanfaatan semua sumber daya dan teknologi, yang akan selalu berujung pada aktivitas ekonomi produktif.
Dalam hal ini, peran kebijakan EKSyar dalam pemulihan ekonomi nasional berjalan melalui tiga hal.
Pertama, melalui perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama Bank Indonesia, termasuk dalam sinergi antarotoritas.
Kedua, melalui perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi pesantren.
Ketiga, melalui perannya dalam optimalisasi keuangan sosial syariah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) sesuai dengan prinsip penggunaannya, yang secara inklusif memitigasi peningkatan kemiskinan dan melebarnya ketimpangan.
Demikian intisari dari buku LEKSI 2020. Jika berminat, Anda bisa mengklik cover buku LEKSI di bawah ini unduk mengunduh.
LEKSI merupakan salah satu program untuk meningkatkan literasi EKSyar di Indonesia sekaligus sebagai media untuk menunjukkan komitmen dan dukungan nyata Bank Indonesia dalam proses transformasi dan pengembangan EKSyar di Indonesia.
LEKSI berisi detail berbagai informasi namun secara garis besar dapat dikelompokkan berdasarkan empat besaran yaitu kebijakan pengembangan EKSyar, perkembangan dan program EKSyar, perkembangan dan program keuangan syariah, serta edukasi dan sosialisasi EKSyar.
Uraian lebih lengkap LEKSI 2020 dapat diunduh dalam format digital, baik akses melalui aplikasi QR code maupun website Bank Indonesia.(*)
Editor: Eddy Mesakh | Sumber: Bank Indonesia
Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020, Bank Indonesia. Transformasi Ekonomi Syariah, Keuangan Syariah, EKSyar, Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru,Gubernur BI Perry Warjiyo, Buku Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah (LEKSI) 2020, Transformasi EKSyar, Publikasi LEKSI 2020, Pengembangan EKSyar Nasional