
SURYAKEPRI.COM – Pusat perbelanjaan tradisional menghadapi krisis identitas. Mengubah preferensi konsumen dan kebiasaan berbelanja telah mengakibatkan lalu lintas pejalan kaki berkurang dan penjualan berkurang.
Teknologi telah memungkinkan konsumen untuk memesan produk dalam bentuk apa pun dari berbagai penjuru dunia.
Jika Anda ingin orang-orang seperti itu keluar dari rumah mereka, Anda harus memikat mereka dengan alasan yang kuat.
Oleh karena itu, tak heran banyak operator pusat perbelanjaan mencoba menemukan kembali dan memposisikan ulang properti mereka.
Kuncinya adalah mengubah mal Anda menjadi tujuan kelas atas yang menawarkan hiburan multi-indera. Anda harus menyusun pengalaman pelanggan eksklusif yang akan mendorong pengunjung untuk terus datang kembali.
Itulah sebabnya banyak peritel dan pemilik pusat perbelanjaan mengalihkan fokus mereka pada pusat perbelanjaan terbuka.
BACA JUGA:
- Masa Depan Open Air Mall Sangat Cerah, Apalagi dengan Adanya Pandemi Covid-19
- Venisian Open Air Mall, Konsep Pusat Perbelanjaan dan Wisata Unik Pertama di Indonesia
- Venisian Mall…. Open Air Mall Pertama di Indonesia
Menurut penelitian dari perusahaan data Placer.ai, pusat perbelanjaan luar
Dikenal juga sebagai mal strip, konsep pusat perbelanjaan terbuka bukanlah hal baru. Dalam beberapa tahun terakhir, tempat ini mendapatkan daya tarik karena masa depan pusat perbelanjaan tradisional yang suram.
Tidak seperti mal tertutup, pusat perbelanjaan terbuka memiliki deretan toko yang tersebar di area dengan trotoar atau trotoar di depannya. Anggap saja sebagai “jalan raya” yang terorganisir dengan kenyamanan mal.
Berikut enam alasan pusat perbelanjaan terbuka menjadi populer, termasuk di Indonesia:
1. Mengurangi Biaya Operasi
Tidak seperti mal tradisional, pusat perbelanjaan terbuka tidak membutuhkan AC sentral sepanjang tahun. Sebagai gantinya, Anda dapat membuat area tempat duduk luar ruangan yang memungkinkan pengunjung menikmati hari yang menyenangkan dan berangin. Ini berarti Anda hanya perlu memasang AC untuk masing-masing toko.