Friday, March 29, 2024
HomeMixedNewsMenjelang Ramadan Pemerintah Perlu Antisipasi Kenaikan Harga Pangan

Menjelang Ramadan Pemerintah Perlu Antisipasi Kenaikan Harga Pangan

spot_img

SURYAKEPRI.COM – Kepala Penelitian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Felippa Ann Amanta mengatakan Menjelang bulan Ramadan dan juga Idul Fitri Pemerintah perlu antisipasi kenaikan harga komoditas pangan supaya tetap terkendali.

Selain dikarenakan oleh pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, berkaca pada pengalaman di tahun 2019, pemerintah mencatat bahwa di akhir April tahun ini, beberapa provinsi mengalami defisit beberapa komoditas pangan, seperti beras, jagung, gula, cabai, bawang putih, bawah merah, dan telur.

Penyebab defisit ini dikarenakan provinsi-provinsi tersebut bukan merupakan provinsi penghasil utama dari komoditas-komoditas tadi. “Ditambah pula dengan proses distribusi yang sempat terhalang akibat implementasi kebijakan pembatasan sosial,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (11/4/2021).

.Baca : Pemko Batam Kucurkan 35.200 Paket Sembako

.Baca : Tempat Hiburan Malam di Karimun Boleh Buka saat Ramadan

Berdasarkan pantauan CIPS melalui Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks BU RT), terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan di Indonesia pada November 2020. Komoditas pangan yang mengalami kenaikan signifikan antara lain cabai merah, bawang putih, dan daging ayam.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen mengalami inflasi sebesar 0,28 persen, lebih tinggi dari inflasi bulan Oktober yaitu 0,07 persen. Daging ayam menjadi sumber terbesar inflasi yaitu sebesar 0,10 persen dan diikuti oleh cabai merah sebesar 0,02 persen.

Kenaikan harga komoditas pangan tersebut diakibatkan karena terganggunya produksi akibat curah hujan yang meningkat, potensi gangguan impor, peningkatan permintaan menjelang Natal dan tahun baru, serta naiknya harga secara global.

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER