Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) dan Changi Airport Group (CAG) mengatakan bahwa semua pekerja di terminal operasi Bandara Changi akan diuji COVID-19 dalam operasi pengujian khusus mulai Minggu.
Sekitar 9.000 pekerja dari Terminal 1, Terminal 3, dan Bandara Jewel Changi akan menjalani tes ini. Terminal 2 tidak terbuka.
Dalam siaran pers Minggu malam, CAAS dan CAG menyebut situasi itu “mengkhawatirkan”, dan mengatakan bahwa meski 92 persen pekerja penerbangan garis depan telah divaksinasi, risiko infeksi tetap ada.
Dengan demikian, semua pekerja bandara garis depan yang divaksinasi sekarang akan diuji setiap 14 hari, bukan setiap 28 hari, kata mereka.
Kontraktor pembersih utama untuk Terminal 3 Bandara Changi telah ditempatkan pada “waktu istirahat” selama 14 hari sejak Senin, sementara penyedia layanan keamanan utama bandara akan meningkatkan langkah-langkah manajemen yang aman, kata mereka.
Selain itu, Basement 2 Terminal 3 Bandara Changi akan ditutup sementara mulai Senin, karena beberapa kasus COVID-19 telah mengunjungi outlet di sana, kata pihak berwenang.
Selain pembersihan di bagian dalam, pekerja di gerai makanan dan minuman dan ritel juga perlu melakukan tes negatif untuk COVID-19 sebelum gerai diizinkan untuk dibuka kembali.
Saat dibuka kembali, mereka hanya dapat menerima pesanan untuk dibawa pulang (takeaways) kepada anggota staf bandara. Makan di dalam hanya akan diperbolehkan di area khusus untuk pekerja bandara yang tidak dapat makan di tempat kerja mereka.
Hingga Senin, Singapura telah melaporkan total 61.378 kasus COVID-19 dan 31 kematian.(*)
Penulis: Eddy Mesakh | Sumber: Channel News Asia
Bandara Changi, Cluster COVID-19,, Singapura, Petugas Raffles Medical, Sudah Dua Kali Vaksin, Pasien Sudah Vaksin, Vaksinasi Tetap Berisiko, Surya Kepri, Covid-19, Virus Corona
