Monday, October 14, 2024
HomeSportSepakbolaTrofi EURO Kedua Italia Setelah Empat Kali Tembus Final, Tak Ada Juara...

Trofi EURO Kedua Italia Setelah Empat Kali Tembus Final, Tak Ada Juara Baru

spot_img

Logo EURO 2020SURYAKEPRI.COM – Italia mengangkat Piala Henri Delaunay [EURO] tinggi-tinggi di tengah lautan pita ticker.

Kapten Italia Giorgio Chiellini tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya menjadi kapten Azzurri pertama yang menerima trofi ini sejak Giacinto Facchetti pada 1968.

Setelah juara 53 tahun silam, Gli Azzurri menderita dua kegagalan di final EURO; kalah 2-1 dari Prancis pada final EURO 2000, kemudian kembali kalah dari Spanyol (4-0) pada final EURO 2012.

Kali ini mereka tidak mau gagal yang ketiga kalinya. Pasukan Roberto Mancini berhasil melakukannya. Mereka tampil lebih baik dari Inggris, dan berhasil memenangkan adu penalti dengan skor 3-2.

Sementara itu, meski gagal penalti, Jorginho tetap menjadi juaranya bersama Italia. Dia bergabung dengan daftar pemain terpilih yang tampil dalam kemenangan final EURO dan Piala Eropa [Liga Champions] di musim yang sama.

Mantan kiper Inggris, David James, yang juga perempat finalis EURO 2004, hanya bisa memberikan selamat kepada Italia. Dia juga memuji penampilan kedua kiper yang sama-sama menggagalkan dua penalti.

BACA JUGA:

“Selamat Italia, Inggris bermain bagus, ini adalah pertemuan epik dan kedua tim telah membuat negara mereka bangga. Baik Pickford dan Donnarumma telah menunjukkan mengapa mereka menjadi penjaga gawang terbaik di turnamen tersebut.”

Italia tidak terkalahkan dalam 34 pertandingan internasional terakhir mereka menang 27 kali dan 7 kali seri. Kekalahan terakhir terjadi pada September 2018 (vs Portugal).

Italia berhasil mengangkat trofi kedua mereka, setelah sebelumnya menjuarai EURO 1968 mengalahkan Yugoslavia dengan skor 2-0 pada pertandingan ulangan di Roma setelah sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1 di stadion yang sama.

Italia menghancurkan kutukan penalti di EURO di mana dalam sejarahnya tidak pernah ada satu tim pun yang dua kali menang penalti dalam satu kompetisi EURO. Italia sebelumnya sudah mengalahkan Spanyol di semi final lewat cara yang sama.

Menenanggapi kekalahan ini, Frank Lampard berkata: “Jika ada satu orang yang bisa merangkul mereka dan mendukung mereka, itu adalah [Gareth) Southgate karena dia pernah ke sana.”

“Ini akan menyakitkan. Tidak ada yang bisa Anda katakan. Mereka maju tapi sepak bola begitu kejam,” imbuh pemilik 106 caps untuk Inggris itu.

Alan Shearer, top skor EURO 1996 bersama Inggris bilang: “Roberto Mancini mengubah banyak hal ketika perlu diubah. Italia tidak bisa masuk kantong di babak pertama, tetapi mereka bisa di babak kedua. Mereka menemukan cara. Anda harus mengucapkan selamat kepada mereka. Mereka berhasil mengatasinya.”

Ashley Cole berkata: “Sungguh memilukan melihat mereka seperti ini. Mereka telah membuat negara ini bangga.”

“Ya, mereka gagal malam ini, tetapi mereka menunjukkan begitu banyak kebanggaan dan semangat untuk jersey itu. Italia pada malam itu sedikit lebih baik tetapi kami harus bangga. Orang-orang ini akan kembali dan mereka akan kembali lebih baik, saya harap,” imbuh pemilik 107 caps untuk Timnas Inggris

Mantan kapten Irlandia Roy Keane berkata: Ini malam sepakbola yang brilian. Saya agak senang itu harus melalui adu penalti karena tidak ada tim yang pantas kalah.”

Mantan kapten Manchester United itu menambahkan: “Ini bukan malam untuk mengkritik Inggris, mereka luar biasa. Alih-alih mengkritik pemain yang gagal mengeksekusi penalti, Anda memuji pemain yang melangkah maju.”

“Penghargaan untuk kedua kiper, yang melakukan penyelamatan brilian. Ini sulit bagi Inggris tetapi terkadang Anda harus kalah untuk menang dan Piala Dunia sudah dekat dan para pemain akan lebih baik untuk ini. Ini malam yang sulit tetapi Anda harus minum obat dan melanjutkan.”

Tiga penendang Inggris gagal, sebaliknya hanya dua penendang Italia yang gagal menjalankan tugas mereka.

Tiga penendang Inggris gagal, sebaliknya hanya dua penendang Italia yang gagal menjalankan tugas mereka.

Domenico Berardi GAGAL, tembakannya ditahan Jordan Pickford. 

  • Domenico Berardi BERHASIL. Italia 1-0 Inggris.
  • Harry Kane BERHASIL membuat skor 1-1.
  • Andrea Belotti GAGAL. Skor tetap 1 – 1
  • Harry Maguire BERHASIL membawa Inggris unggul 2-1.
  • Leonardo Bonucci kembali BERHASIL skor menjadi 2 – 2.
  • Marcus Rashford GAGAL. Dia mengarahkan bola ke arah yang tepat, tetapi sepakannya membentur tiang.
  • Federico Bernardeschi BERHASIL. Italia 3-2 Inggris
  • Jadon Sancho GAGAL. Tendangannya terbaca oleh Gianluigi Donnarumma. Italia 3 – 2 Inggris.
  • Jorginho GAGAL. Jordan Pickford berhasil menahan tembakannya. Italia 3 – 2 Inggris.
  • Bukayo Saka GAGAL. Gianluigi Donnarumma berhasil menepis tembakannya. Italia 3-2 Inggris.

Italia menang 3-2 dan menjadi juara EURO 2020 (2021).

Ada komentar, mungkin seharusnya Jack Grealish yang mengambil penalti ke-5 yang diberikan kepada Bukayo Saka.(*)

Penulis: Eddy Mesakh

David James, Frank Lampard, Roy Keane, Alan Shearer, Jorginho, Giorgio Chiellini, Italia Juara EURO 2020, Marcus Rashford Gagal Penalti, Jadon Sancho Gagal Penalti, Bukayo Saka Gagal Penalti, Luke Shaw, Kieran Trippier, EURO 2020, Inggris vs Italia, Final EURO 2020, Inggris, Italia , Final EURO 2020, EURO 2020, Italia vs Inggris, Adu Penalti, Kutukan Adu Penalti, Italia, Inggris, Jordan Pickford, Gianluigi Donnarumma

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER