SURYAKEPRI.COM – Bos Xiaomi Corp, Lei Jun, mentransfer sekitar 616 juta saham perusahaan senilai lebih dari $2 miliar (sekitar Rp 29 triliun) ke dua yayasan amal yang didirikan bersama, termasuk dirinya.
Sumbangan amal yang digelontorkan CEO produsen smartphone Xiaomi itu justru dilakukan saat Beijing memperdalam tindakan kerasnya terhadap sektor teknologi negara tersebut.
Xiaomi—yang menyalip Apple Inc. sebagai vendor smartphone terbesar kedua di dunia (Samsung No 1) pada kuartal kedua, menurut Canalys—dipandang oleh para analis sebagai prioritas regulator China yang kurang dari raksasa online China, mengingat fokusnya pada manufaktur perangkat keras.
Tetapi dengan sumbangan itu, miliarder Lei Jun, yang juga pendiri dan kepala eksekutif perusahaan, mengikuti apa yang dilakukan oleh para pemimpin di beberapa perusahaan internet terbesar di negara itu.
BACA JUGA:
- Handphone Terbaru, Xiaomi Mi 11i, Kameranya Bisa Zoom sampai Tiga Kali
- Xiaomi Mi 11 Ultra Hadirkan Sensor Kamera Besar dan Dua LayarÂ
- Xiaomi Luncurkan Mi 11 Pro yang Dijuluki Raja Android, Baterainya Gunakan Teknologi Mobil Listrik
Pengajuan ke bursa saham pada Jumat malam menunjukkan Lei Jun telah mentransfer sekitar 616 juta saham ke dua yayasan amal yang didirikan bersama olehnya.
Berdasarkan harga saham penutupan hari itu sebesar 28,25 dolar Hong Kong, atau setara dengan sekitar $3,64, donasi tersebut bernilai sekitar $2,2 miliar. Setelah transaksi, ia kini memegang 10,6% saham di Xiaomi.
Bulan lalu, Wang Xing, pendiri raksasa pengiriman Meituan, menyumbangkan saham senilai lebih dari $2 miliar kepada yayasan amalnya.
Pada bulan yang sama, sebagaimana diungkapkan biro pendidikan setempat, pendiri ByteDance Ltd. Zhang Yiming menyumbangkan hadiah sekitar $77 juta untuk membiayai pendidikan di kota kelahirannya. ByteDance adalah pemilik aplikasi video pendek TikTok.
Tahun lalu, pendiri Pinduoduo Inc. Colin Huang dan tim pendirinya menyumbangkan 2,37% saham di perusahaan mereka ke sebuah lembaga bernama Starry Night Foundation, yang telah berjanji untuk menyumbangkan $100 juta selama beberapa tahun mendatang ke sebuah universitas di China.
