Friday, April 19, 2024
HomeLainnyaNasionalFenomena Berkali-kali Hiu Tutul Terdampar Di Pesisir Pangandaran

Fenomena Berkali-kali Hiu Tutul Terdampar Di Pesisir Pangandaran

Editor: Redaksi

spot_img

SURYAKEPRI.COM – Fenomena banyaknya hiu paus atau hiu tutul terdampar di pesisir Pangandaran banyak menuai pertanyaan publik. Hal itu menyusul fakta bahwa dalam dua bulan terakhir, di Pangandaran terjadi 4 kasus terdamparnya mamalia bernama latin Rhincodon typus itu.

Rangkaian kejadian hiu tutul terdampar terjadi di empat lokasi berikut. Yang pertama di Pantai Batukaras Kecamatan Cijulang pada Selasa (6/7/2021) malam. Hiu tutul yang terdampar berhasil diselamatkan oleh warga dan nelayan.

Kejadian kedua di pantai timur Pangandaran pada Jumat (13/8/2021) pagi. Hiu tutul berhasil diselamatkan oleh warga dan nelayan.

Baca juga: Insentif Nakes Belum Dibayar, Tito Karnavian Tegur 10 Kepala Daerah

Kejadian ketiga di pantai wilayah Cibenda Kecamatan Parigi pada Jumat (27/8/2021). Hiu tutul ditemukan dalam keadaan mati. Sehingga sebagian warga mencacahnya untuk dikonsumsi.

Kejadian keempat di pantai Madasari pada Sabtu (28/8/2021) pagi. Hiu tutul berhasil diselamatkan oleh warga dan nelayan.

Dibalik fenomena ini tak sedikit warga yang mulai bertanya-tanya. Ada apa gerangan sehingga banyak hiu tutul terdampar di Pangandaran. Sebagian nelayan ada yang berpendapat hal itu adalah fenomena biasa. Paling tidak itu didasarkan kepada pengalamannnya sebagai masyarakat pesisir.

Ada juga mitos yang berkembang. Diantaranya menyebutkan bahwa fenomena ini menjadi penanda datangnya musim kemarau yang panjang.

Baca juga: Stres Saat Hamil Bisa Menyebabkan Keguguran? Ini Faktanya

Mitos lainnya menyebutkan bahwa terdamparnya hiu tutul menjadi penanda segera datangnya musim panen ikan.

Terlepas dari mitos atau asumsi yang berkembang di masyarakat, Rega Permana dosen fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Padjadjaran mengatakan untuk mengetahui penyebab pasti fenomena hiu tutul terdampar di pantai Pangandaran perlu dilakukan penelitian khusus.

“Untuk mengetahui penyebabnya memang harus dilakukan penelitian dulu,” kata Rega, Selasa (31/8/2021).

Namun demikian secara umum ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hiu tutul bergerak ke perairan dangkal lalu terdampar di pesisir.

Baca juga: China Batasi Anak Main Game Online Selama Akhir Pekan dan Hari Libur

Yang pertama adalah terjadinya perubahan lingkungan atau habitat. Perubahan itu bisa terkait dengan perubahan suhu air atau salinitas air laut. Perubahan itu bisa mendorong hiu paus bergerak ke tempat yang dianggap lebih nyaman, salah satunya bergerak ke perairan dangkal.

“Perubahan kondisi lingkungan ini juga akan berpengaruh terhadap feeding ground nya,” kata Rega.

Feeding ground atau tempat dia mencari makan adalah lokasi dimana terdapat kumpulan ikan-ikan kecil.

“Makanan hiu paus itu ikan-ikan kecil, seperti ikan teri bahkan plankton,” kata Rega.

Baca juga: Inilah Tentara Terakhir AS yang Meninggalkan Tanah Afghanistan

Dengan demikian pergerakan hiu tutul ke perairan dangkal itu bisa disebabkan perubahan lingkungan yang dirasakan oleh hiu tutul itu sendiri atau perubahan lingkungan yang dialami oleh ikan-ikan kecil. Ketika ikan-ikan kecil bergerak ke tepian, hiu paus secara naluri akan mengejarnya.

Selain perubahan lingkungan, penyebab yang memungkinkan hiu tutul terdampar adalah adanya gangguan dalam perjalanan migrasi mereka.

“Mereka itu biasa melakukan migrasi, bisa saja di jalur migrasi itu terdapat gangguan. Misalnya ada aktivitas penangkapan atau adanya jaring yang dipasang, sehingga mereka menghindari gangguan tersebut,” kata Rega.

Gangguan di jalur migrasi itu memungkinkan kawanan hiu paus itu bergerak ke perairan dangkal lalu terjebak.

Penyebab umum lainnya menurut Rega adalah terjadi gangguan dalam organ sistem navigasi yang dimiliki oleh hiu tutul tersebut.

Baca juga: Amin ul-Haq, Pedagang Senjata Top Al Qaeda dan Ajudan Bin Laden Langsung Masuk Afghanistan

Gangguan organ navigasi di hiu tutul ini terjadi akibat adanya aktivitas manusia. Misalnya pancaran sonar dari kapal selam atau dari peralatan penangkap ikan yang menggunakan sonar.

Ketika organ navigasinya terganggu, hiu tutul bisa kehilangan orientasi atau ‘tersesat’ sehingga akhirnya terdampar di pantai.

“Tapi sekali lagi penyebab-penyebab itu adalah gambaran secara umum,” kata Rega.

Sementara itu warga Pangandaran sendiri sejauh ini memiliki kesadaran akan kelestarian alam yang tinggi.

Mereka selalu berusaha menyelamatkan agar hiu tutul itu kembali ke habitatnya.

Walaupun temuan hiu tutul di pantai Budiasih Desa Cibenda Kecamatan Parigi sampai dicacah untuk dikonsumsi, itu lebih disebabkan karena saat ditemukan sudah dalam keadaan mati.

Kawasan pantai itu memang relatif sepi. Jarang dilalui warga atau nelayan, sehingga ketika terdampar tak sempat diselamatkan. (*)

Sumber: detik.com

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER