
TANJUNGPINANG, SURYAKEPRI.COM – Sehubungan dengan dibukanya program travel bubble di Kepri, khususnya untuk wilayah Batam dan Bintan, maka segala bentuk kesiapan terutama di bandara dan pelabuhan yang menjadi akses utama keluar dan masuknya turis mancanegara harus segera dilakukan.
Adapun kesiapan Kepri dalam menyambut wisman yang di putuskan oleh Satgas Covid-19, diantaranya adalah bandara Hang Nadim Batam yang ditunjuk untuk melakukan pelayanan Wisman dan PMI, pelabuhan laut Nongsa Batam untuk Wisman dan PMI, pelabuhan Batam Centre melayani PMI dan pelabuhan BBT Lagoi melayani Wisman.
Baca juga: Peringatan Maulid Nabi 1443 H, Wali Kota Batam: Mencontoh dan Menjalankan Ajaran Nabi Muhammad SAW
Untuk itu Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Kepala Dinas Perhubungan, Junaidi, meminta agar semua manajemen bandara dan pelabuhan yang ditunjuk tersebut segera menyiapkan segala kesiapan untuk supaya bisa segera menerima kedatangan Wisman. Adapun yang harus disiapkan adalah terkait alat-alat penunjang protokol kesehatan seperti alat Tes Cepat Melekurel (TCM) sebagai pengganti PCR dan lainnya.
Jika PCR hasilnya harus menunggu hingga 8 jam, maka dengan TCM akan diketahui hasilnya hanya dalam waktu 1 jam. Dan alat ini diminta harus segera disiapkan di setiap bandara dan pelabuhan yang telah ditunjuk.
“Untuk Bandara RHF Tanjungpinang pada dasarnya sudah siap melayani, namun untuk sementara fokus di Hang Nadim Batam. Kita akan evaluasi, jika ternyata wisman yang datang lewat Hang Nadim membludak barulah RHF kita fungsikan,” kata Junaidi.
Namun Junaidi menyayangkan, ternyata di Bandara Hang Nadim sampai saat ini belum menyediakan alat TCM yang diperlukan tersebut. Padahal hal tersebut menjadi syarat penting untuk program dibukanya travel bubble ini.
“Bandara Hang Nadim ini kan dibawah pengelolaan BP Batam. Seharusnya segala fasilitas dan sarana prasarananya agar segera dipersiapkan. Pemprov Kepri dalam hal ini tetap melakukan pengawasan melalui Satgas Covid-19,” kata Junaidi, Minggu (17/10).
Untuk mensukseskan program travel bubble yang diyakini akan mampu menjadi sumbu hidupnya kembali pariwisata di Kepri, maka diperlukan kerjasama semua pihak. Baik pemerintah kabupaten/kota dan perangkat daerah terkait.
“Masing-masing bekerja sesuai dengan kapasitasnya berdasarkan tupoksi masing-masing. Untuk bandara apa yang harus disiapkan agar segera dilakukan, begitu juga di pelabuhan hingga ke area wisata yang menjadi tujuan. Jadi tidak ada siapa menunggu apa yang harus dibuat. Begitu pesan Gubernur,” kata Junaidi.
Baca juga: Ombudsman Minta Kemendag Evaluasi HET Beras