SURYAKEPRI.COM – Selama ini kacang tanah mungkin masih banyak dihindari, terutama oleh orang-orang yang sedang diet. Selain dicurigai bisa menimbulkan jerawat, kacang tanah juga dianggap berkalori tinggi sehingga dapat menggagalkan diet. Padahal, ada banyak manfaat kacang tanah untuk diet, lho.
Kacang tanah atau peanut sebenarnya termasuk dalam kelompok polong-polongan. Kacang ini tidak sama dengan kacang-kacangan yang berasal dari pohon atau tree nuts, seperti almond, kacang mete dan kenari. Namun, kandungan nutrisi pada kacang tanah maupun kacang yang berasal dari pohon umumnya hampir sama.
Baca juga: Polisi Tangkap ABG di Sumsel, Diduga Perkosa Adik Kandung
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kacang tanah adalah sumber protein, lemak, dan serat yang baik untuk memenuhi nutrisi tubuh. Selain itu, kacang tanah juga tidak mengandung lemak jenuh. Oleh sebab itu, manfaat kacang tanah untuk diet tidak perlu diragukan lagi.
Kandungan Nutrisi dalam Kacang Tanah
Manfaat kacang tanah dapat diperoleh berkat kandungan gizinya yang melimpah. Dalam 100 gr kacang tanah rebus tanpa kulit, terdapat sekitar 155 kalori dan beberapa nutrisi berikut:
- 6 gr karbohidrat
- 7 gr protein
- 15 gr lemak baik
- 4 gr serat pangan
- 90 miligram kalsium
- 2–4,5 miligram zat besi
- 530 miligram kalium
- 270 miligram fosfor
- 2–3 miligram zinc
Kacang tanah juga mengandung antioksidan dan aneka nutrisi lainnya, seperti folat, vitamin B, vitamin E, selenium, serta magnesium.
Baca juga: Klaim Batik Berasal Dari Malaysia, Miss World Malaysia 2021 Minta Maaf
Manfaat Kacang Tanah untuk Diet
Ada beragam manfaat kacang tanah untuk diet, di antaranya adalah membantu menurunkan berat badan, menjaga berat badan tetap stabil, serta menurunkan risiko terjadinya diabetes dan penyakit jantung.
Kandungan protein dan serat yang tinggi pada kacang tanah serta kalorinya yang rendah berguna untuk:
- Memberikan rasa kenyang lebih lama sehingga bisa membantu mengontrol nafsu makan
- Mencegah Anda untuk mengonsumsi makanan lain dalam porsi berlebihan
- Mengurangi kolesterol, karena kacang tanah kaya akan lemak baik dan serat
Namun, penting diingat. Untuk mendukung keberhasilan diet dan mencapai berat badan ideal, Anda tidak bisa hanya mengandalkan kacang tanah, ya. Anda juga perlu rutin olahraga, menjalani pola makan sehat, membatasi asupan kalori, serta minum air putih yang cukup.
Resep Membuat Kacang Tanah Rebus
Untuk mendapatkan manfaat kacang tanah tersebut, Anda dapat mengolahnya menjadi kacang rebus. Selain mudah dibuat, kacang yang direbus mengandung lebih sedikit kalori dan lemak jenuh dibandingkan dengan kacang yang digoreng atau dipanggang.
Car membuatnya juga tidak sulit. Anda hanya perlu mencuci kacang tanah hingga bersih dan merebusnya selama sekitar 45 menit. Guna menciptakan rasa gurih, Anda boleh menambahkan sejumput garam ke dalam air untuk merebus kacangnya.
Setelah matang, tiriskan dan kacang rebus pun siap untuk dinikmati. Penting diketahui bahwa kacang rebus hanya bertahan selama 2 hari. Jadi, jangan lupa untuk memasukannya ke kulkas agar bisa tahan lebih lama.
Baca juga: Rachel Vennya Akan Diperiksa Polda Metro Jaya Hari Ini
Bila ingin mengonsumsi kacang tanah berbentuk olahan, misalnya selai kacang untuk roti, disarankan untuk memilih olahan kacang yang mengandung sedikit atau tanpa gula sama sekali (unsweetened).
Selain itu, hindari memberikan kacang tanah pada anak berusia di bawah 5 tahun (balita), karena berisiko membuat mereka tersedak. Jika ingin memberikannya, sebaiknya kacang tanah ditumbuk terlebih dahulu sampai halus.
Kacang tanah umumnya aman dan sehat untuk dikonsumsi, tetapi sebagian orang ada yang mengalami alergi kacang. Oleh karena itu, Anda mungkin tidak cocok mengonsumsi kacang jika sebelumnya pernah mengalami reaksi alergi setelah makan kacang atau olahannya, atau memiliki keluarga kandung yang menderita alergi kacang.
Berdasarkan informasi di atas, dapat dikatakan bahwa ada banyak sekali manfaat kacang tanah untuk Anda yang sedang menjalani program diet. Oleh karena itu, jangan ragu untuk menambahkan kacang tanah dalam menu makanan sehari-hari, ya. (*)
Sumber: alodokter.com
