

WELLINGTON, SURYAKEPRI.COM — Sebuah gunung berapi bawah laut meletus dengan cara yang spektakuler, Sabtu (15/1/2022), di dekat negara Pasifik Tonga, mengirimkan gelombang tsunami menerjang pantai dan orang-orang bergegas ke tempat yang lebih tinggi.
Letusan itu memutus jaringan internet ke Tonga, sehingga hari ini, Minggu, teman dan anggota keluarga di seluruh dunia dengan cemas mencoba menghubungi untuk mencari tahu apakah ada cedera dan tingkat kerusakan. Bahkan situs web pemerintah dan sumber resmi lainnya tetap tanpa pembaruan apa pun.
Gambar satelit menunjukkan letusan besar, dengan gumpalan abu, uap, dan gas naik seperti jamur di atas perairan Pasifik yang biru. Ledakan sonik bisa terdengar sampai ke Alaska.
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk Hawaii, Alaska, dan pantai Pasifik AS. Survei Geologi AS memperkirakan letusan tersebut menyebabkan gempa berkekuatan magnitudo 5,8.
BACA JUGA:
- Gunung Meletus di Selandia Baru, Satu Orang Tewas dan Puluhan Orang Masih Hilang
- Warga di Bandung Berhamburan saat Gempa M 6,7
- Gempa Magnitudo 6,7 Berpusat di Sumur Banten
Para ilmuwan mengatakan tsunami yang dihasilkan oleh gunung berapi daripada gempa bumi relatif jarang terjadi.
Badan Meteorologi Tonga mengatakan peringatan tsunami diumumkan untuk seluruh kepulauan, dan data dari pusat tsunami Pasifik mengatakan gelombang 80 sentimeter (2,7 kaki) terdeteksi.
Rachel Afeaki-Taumoepeau, yang memimpin Dewan Bisnis Tonga Selandia Baru, mengatakan dia berharap tingkat gelombang tsunami yang relatif rendah akan memungkinkan sebagian besar orang untuk mendapatkan keselamatan, meskipun dia khawatir tentang mereka yang tinggal di pulau-pulau yang paling dekat dengan gunung berapi. Dia bilang dia belum bisa menghubungi teman dan keluarganya di Tonga.
“Kami berdoa agar kerusakan hanya pada infrastruktur dan orang-orang bisa naik ke dataran yang lebih tinggi,” katanya.