SURYAKEPRI.COM – Seorang siswa SD di Medan disuntik dengan vaksin kosong viral di media sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan Taufiq pun angkat bicara.
Pihaknya menyebut video viral soal vaksin diduga kosong yang disuntikkan kepada murid SD Wahidin, Kecamatan Medan Labuhan, bukan program yang dilakukan Pemko Medan.
Taufiq menyebutkan vaksinasi di SD tersebut merupakan gawean Polsek Medan Labuhan dengan tenaga kesehatan dan vaksinator yang mereka undang sendiri.
.Baca : Alasan Pemberian Vaksin Booster Hanya Setengah Dosis
.Baca : Kemenkes Sebut Tidak Ada Sanksi Bagi Penolak Booster Vaksin Covid-19
“Iya, soal vaksinasi yang diduga kosong itu terjadi di SD Wahidin yang dilaksanakan Polsek Medan Labuhan di bawah Polres Belawan. Kabarnya sekarang sedang mereka telusuri dan penyelidikan,” kata Taufiq dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/01/22).
Bahkan, kata Taufiq, nakes yang bertugas sebagai vaksinator juga bukan dari Dinkes Medan.
“Nakes mereka sendiri yang undang. Saya cek bukan dari puskesmas kita atau fasilitas kesehatan punya pemerintah,” lanjut Taufiq.
Taufiq juga mengaku sudah berkoordinasi langsung dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution terkait hal ini.
“Saya sudah kontak Pak Wali dan menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Memang ini jadi atensi tinggi Pak Wali agar benar-benar diusut. Sebab, Pak Wali sangat mengkhawatirkan warganya,” pungkas Taufiq.
Sebelumnya, dilihat detikcom, Jumat (21/01/22), dalam video terlihat seorang siswa yang sedang disuntik vaksin. Namun suntikan yang dipegang oleh vaksinator itu terlihat kosong.
Narasi dalam video menyebut suntikan dilakukan di SD Dr Wahidin, Medan Labuhan, Medan. Semua anak disebut disuntik dengan vaksin kosong.
“Mohon dilaporkan dan diviralkan, orang yang sama, dan semua anak disuntik kosong oleh manusia ini. Jahat sekali,” demikian narasi dalam video.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan peristiwa itu benar terjadi. Hadi mengatakan pihaknya sedang mendalami hal itu.
“Di wilayah Belawan, sedang kita dalami,” kata Hadi saat dimintai konfirmasi.
Hadi menyebut sudah memeriksa beberapa orang saksi. Vaksinator dan orang tua siswa disebut juga diperiksa terkait hal itu.
“Sudah dimintai keterangan tenaga kesehatan dan orang tua siswanya,” jelas Hadi.(*)
Sumber:detikcom