

SURYAKEPRI.COM – Dia dihadang cuaca buruk di Indonesia sehingga harus mengubah rencananya. Badai petir membatalkan pendaratannya di Jakarta, memaksa pengalihan (dovert) ke bandara domestik kecil di Ketapang, Kalimantan.
Remaja perempuan bernama Zara Rutherford (19) berdarah Belgia-Inggris terbang sendirian menerjang tebalnya asap dan Siberia yang membeku dalam perjalanan keliling dunia menggunakan pesawat microlight dua tempat duduk.
Seharusnya cuaca yang sempurna untuk terbang ketika Zara Rutherford berangkat dari Palo Alto di California ke Seattle, dalam usahanya selama sebulan untuk menjadi wanita termuda yang terbang solo keliling dunia. Tapi sementara langit cerah, kebakaran hutan berkobar di bawah.
BACA JUGA:
- Dua Pesawat Indonesia Terbang ke Afghanistan Bawa Bantuan Kemanusiaan
- Fenomena Langka, Salju Turun di Gurun Sahara, 5 Kali Dalam 42 Tahun
- Alami Kecelakaan Pesawat, Kehidupan Mantan Pramugari Berubah Drastis
Dia mencoba menghindari gumpalan asap yang menjulang tinggi dengan terbang hingga 12.000 kaki, tetapi tidak berhasil.
“Saya tidak bisa melihat di depan saya,” katanya. “Itu semua warna kecoklatan, berasap, oranye, kotor. Saya juga bisa mencium bau asapnya, yang sangat tidak menyenangkan.”
Pada saat dia diselimuti asap dan tidak bisa lagi melihat tanah dari pesawatnya, dia menyadari bahwa dia harus berbalik.
Dia hanya berada dalam asap tebal selama beberapa detik, tetapi rasanya “seperti selamanya, terutama karena turbulensi berubah dari nol menjadi segalanya dengan sangat cepat.”
Insiden itu hanyalah salah satu dari banyak momen mendebarkan dalam perjalanan pemecahan rekor Rutherford, yang berlangsung di 31 negara di lima benua dan berakhir pada Kamis (20/1/2022).
