
SURYAKEPRI.COM – Tinggi angka penularan varian Omicron di Indonesia saat ini menjadi peringatan agar kita tidak menganggap varian baru ini sebagai kasus yang ringan. Apalagi, peneliti mengungkapkan Omicron dapat bermutasi 4 kali lebih mudah menular daripada Delta, tetapi dengan gejala yang mirip.
Sebagian besar pasien yang dites positif virus SARs-COV-2 menunjukkan gejala, seperti flu. Namun, gejala ini menyerupai flu biasa yang membuat banyak orang merasa sulit untuk membedakan flu biasa dengan gejala Omicron.
Lalu, bagaimana cara membedakannya? Terdapat temuan dua gejala Omicron yang paling banyak dilaporkan oleh para pasien, seperti yang dilansir dari Times of India, Senin (24/1/2022).
Baca juga:
- Kemenkes: Kasus Omicron Indonesia Meningkat, Per 24 Januari Total 1.626 Orang
- Nusrat Ghani Mantan Menteri Transportasi Inggris, Mengaku Dipecat Karena Beragama Islam
- Melintasi Atlantik Sendirian, Petualang Asal Prancis Ditemukan Meninggal Dunia
1. Apa itu Infeksi Omicron Ringan?
Menurut para ahli, varian Omicron dikatakan memiliki tingkat infektivitas yang tinggi. Namun, studi literatur telah menunjukkan bahwa varian baru ini sangat ringan, seperti demam ringan, tenggorokan gatal, nyeri tubuh yang ekstrem, keringat malam, muntah, dan kehilangan nafsu makan.
Dr. Angelique Coetzee dari Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, yang juga sebagai orang pertama menemukan varian Omicron di Afrika Selatan, mengatakan bahwa pasien yang didiagnosis dengan Omicron tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan penciuman dan/atau pengecap (anosmia).
Selain itu, di antara pasien Omicron yang terinfeksi, tidak ada kasus hidung tersumbat atau suhu yang sangat tinggi. Menurutnya, hal ini menjadi pembeda besar antara gejala Omicron dan Delta.
2. Gejala Omicron
Menurut laporan terbaru oleh The Sun, dua gejala utama Omicron adalah pilek dan sakit kepala. Irene Peterson, Profesor Epidemiologi dan Informatika Kesehatan di University College London, mengatakan bahwa pilek dan sakit kepala bisa menjadi gejala dari banyak infeksi lain, tetapi juga bisa menjadi gejala Covid atau Omicron.