Friday, April 19, 2024
HomeBisnisFinanceSektor Nonmigas Bikin Neraca Perdagangan Februari Surplus

Sektor Nonmigas Bikin Neraca Perdagangan Februari Surplus

spot_img

JAKARTA, SURYAKEPRI.COM – Neraca perdagangan Indonesia bulan Februari 2022 surplus US$3,82 miliar, disumbang dari surplus sektor nonmigas sebesar US$5.73 miliar.

Sedangkan di sektor migas, pada Februari 2022 mengalami defisit US$1.91 miliar.

“Surplus terjadi karena nilai ekspor di bulan Februari 2022 lebih besar dibanding impornya. Nilai ekspor tercatat 20.46 miliar dollar, sedangkan nilai impor tercatat 16.64 miliar dollar,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Selasa (15/3/2022).

Trend surplus selama 22 bulan berturut-turut menjadi harapan pemulihan ekonomi bisa lebih cepat.

BACA JUGA:

“Semoga trend ini tetap terjaga di bulan-bulan selanjutnya,” ujar dia.

Dari data BPS, nilai ekspor Indonesia pada Februari 2022 naik 6.73 persen dibanding ekspor Januari 2022.

Peningkatan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$1.756,4 juta (141.45 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$372.9 juta (16.67 persen).

Sedangkan nilai impor Indonesia pada Februari 2022 mengalami penurunan sebesar 8.64 persen dibandingkan Januari 2022.

Secara bulanan, impor migas mengalami kenaikan 30.19 persen di bulan Februari 2022, dengan nilai US$2.90 miliar.

Sedangkan Impor nonmigas, turun 14.05 persen, dengan nilai US$13.74 miliar

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Februari 2022 dibandingkan Januari 2022 adalah besi dan baja US$368.3 juta (27.13 persen).

Sedangkan peningkatan terbesar adalah gula dan kembang gula US$117.8 juta (41.21 persen).

Mencermati surplus neraca dagang di bulan Februari 2022, Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan telah berkontribusi positif dalam menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

“Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

Ditinjau dari negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang tetap tinggi seiring dengan pemulihan permintaan global.

Adapun impor nonmigas masih kuat pada seluruh komponen, sejalan dengan perbaikan ekonomi domestik berlanjut.(*)

Editor: Eddy Mesakh | Sumber: RRI

BPS,  Surplus,  Neraca dagang,  Ekspor, Impor, Margo Yuwono, Sektor Non Migas, Suryakepri.com, Indonesia 

 

 

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER