SURYAKEPRI.COM – Sebanyak 114 orang imigran Rohingya yang terdampar di Pantai Alue Buya Pasi, Kecamatan Jangka, Bireuen, Aceh, meninggalkan desa karena tak terima ditegur warga. Teguran diberikan usai warga memergoki tiga imigran berusaha melarikan diri.
“Kemarin mereka sudah meninggalkan Desa Alue Buya Pasi. Mereka membawa semua pakaian dan barang-barang mereka,” kata Kepala Desa Alue Buta Pasi, Muslem, saat dimintai konfirmasi wartawan, Senin (21/3/2022).
Muslem mengatakan, pada malam sebelum mereka meninggalkan desa, warga setempat mengetahui adanya tiga imigran Rohingya kabur dari penampungan. Sejumlah masyarakat melakukan pencarian dan ketiganya ditemukan tengah bersembunyi.
.Baca :Â Presiden Rusia Vladimir Putin Bisa Digulingkan, Ada Tanda-tanda Keretakan Elite
.Baca :Â Banding Ditolak, Timnas Rusia Tidak Boleh Ikut Berlaga di Piala Dunia 2022
Ketiga imigran itu disebut dibawa ke penampungan dan ditegur masyarakat. Menurut Muslem, imigran Rohingya tidak terima temannya ditegur sehingga memilih meninggalkan desa.
“Jam 10.00 WIB kemarin mereka meninggalkan desa dengan berjalan kaki. Ketika tiba di perbatasan desa, mereka dicegat TNI-Polri,” jelas Muslem.
Para imigran itu disebut dibawa ke Kantor Camat Jangka. Mereka bakal ditampung sementara di kantor tersebut.
“Mereka meninggalkan kampung kami karena tidak terima ditegur. Jadi kita gak mengusir mereka, mereka sudah 15 hari tinggal di sini,” ujarnya.
Sebelumnya, kapal yang membawa 114 orang diduga imigran Rohingya terdampar di bibir pantai Bireuen, Aceh. Kedatangan mereka mengagetkan masyarakat setempat.
“Semalam jam 2 mereka masuk sendiri gak dibantu masyarakat, sampai bibir pantai supaya kapal tidak tenggelam baru dibantu,” kata Panglima Laot Bireuen Badruddin saat dimintai konfirmasi, Minggu (6/3).
Dia menyebutkan, imigran Rohingya tersebut langsung datang ke perairan di kawasan Kuala Raya, Desa Alue Buya Pasi, Kecamatan Jangka, Bireuen. Masyarakat setempat disebut kaget mengetahui ‘manusia perahu’ tiba di kampung mereka.
Ketika mereka masuk ke Bireuen, nelayan setempat sedang tidak melaut karena cuaca buruk. Menurutnya, imigran tersebut selanjutnya ditampung di meunasah desa setempat.
Berdasarkan data sementara, imigran Rohingya itu terdiri dari pria dewasa 58 orang, perempuan 21 orang dan anak-anak 35 orang.
“Mereka datang dengan boat besar, sama kayak boat-boat sebelumnya,” jelas Badruddin.(*)
Sumber:detiknews