SURYAKEPRI.COM – Seorang pejabat pertahanan senior Amerika Serikat (AS) mengungkapkan bahwa Rusia telah menuntaskan penarikan pasukan mereka dari Kyiv, ibukota Ukraina. Disebutkan bahwa setelah mundur dari daerah sekitar ibu kota, pasukan Rusia berkumpul kembali untuk fokus di sebelah timur.
AS menilai bahwa Rusia telah menyelesaikan penarikan pasukannya dari sekitar Kyiv dan sedang mempersiapkan pasukannya untuk penempatan kembali ke sebelah timur Ukraina.
“Kami menilai bahwa semua orang Rusia telah pergi,” kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, menambahkan bahwa penilaian AS selesai dalam 24 jam terakhir.
BACA JUGA:
- Rusia Cabut Banding Terhadap Larangan FIFA, Polandia Lolos ke Piala Dunia Qatar 2022
- Diculik Pasukan Rusia pada 24 Maret Lalu, Wali Kota Motyzhyn Ditemukan Tewas Bersama Suami dan Putranya
- Permintaan Rusia Terhadap Dewan Keamanan PBB
Namun, pejabat itu mengatakan Kyiv tetap di bawah ancaman, bahkan jika pasukan darat Rusia telah meninggalkan daerah itu.
“Ancaman invasi darat [dari Kyiv] jelas hilang untuk saat ini … tetapi tidak jelas apa tujuan jangka panjang mereka,” kata pejabat itu.
Latihan Drone
Tentara Ukraina sedang dilatih di AS untuk mengoperasikan drone Switchblade yang dipasok Washington ke Kyiv, kata seorang pejabat Pentagon.
Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan, sejumlah “sangat kecil” pasukan Ukraina – kurang dari selusin – yang sudah ada di AS sebelum invasi Rusia ke Ukraina dimulai, sedang menjalani pelatihan tersebut.
“Kami mengambil kesempatan, karena mereka masih di negara itu, untuk memberi mereka pelatihan selama beberapa hari tentang Switchblades, sehingga mereka dapat kembali … untuk melatih yang lain di militer Ukraina,” kata Kirby, menambahkan bahwa 100 drone telah dikirim ke Ukraina.
Sementara itu, pengungsi Ukraina terus mengalir ke perbatasan AS-Meksiko, saat mereka menunggu untuk menyeberangi perbatasan ke Amerika Serikat, dan tempat penampungan sementara bermunculan di Meksiko.
“Ini sangat bagus, sangat bagus. Kami punya makanan. Kami tidur,” Anastasiia Derezenko, seorang pengungsi Ukraina, mengatakan kepada kantor berita Associated Press dari tempat penampungan yang dikelola oleh badan amal bernama Agape Ministries.
“Bagi kami, ini sulit – sedikit dingin di malam hari … Tapi Anda tahu itu tidak berbahaya. Kami tinggal tanpa khawatir. Karena kami memikirkan orang-orang kami yang sekarang tinggal di Brovary, di Kyiv, di Bucha, di Irpin,” katanya.
Koordinator Alex Fedorchuk mengatakan bahwa 2.000 pengungsi telah melewati tempat penampungan hingga saat ini.(*)
Penulis: Eddy Mesakh | Sumber: Al Jazeera