
SURYAKEPRI.COM – Jadi, anak Anda bosan, apa yang biasanya Anda lakukan? Mengganti saluran televisi, menyebutkan daftar hal-hal menyenangkan untuk mereka lakukan, mengajak ke toko mainan dan membeli permainan yang mereka incar atau tidak melakukan apa-apa?
Jika Anda memilih yang terakhir Anda berada di jalur yang benar. Tetap saja, mengabaikan anak yang mengeluh lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Siggie Cohen, seorang psikolog yang berspesialisasi dalam perkembangan anak, memberikan beberapa tips ketika anak Anda mulai merengek karena bosan.
1. Jangan takut ketika anak bosan
Meskipun mungkin membuat Anda gila ketika anak Anda merengek tentang hal itu, para ahli memberi tahu kita bahwa kebosanan itu sendiri bukanlah masalah. Menurut Siggie kebosanan bukanlah benar atau salah; itu hanya perasaan yang lewat dalam perjalanan menuju inisiatif, imajinasi, motivasi, kemandirian, dan pemecahan masalah.
Baca juga:
- Manfaat Minum Air Putih Begitu Bangun Tidur di Pagi Hari
- Polisi Usut Kerangkeng Manusia di Rumah Pribadi Bupati Langkat, Dugaan Kejahatan Perbudakan Pekerja Sawit
- Pemerintah Australia Beli Hak Cipta Bendara Aborigin Senilai Rp 200,8 Miliar
Dengan kata lain, Anda dapat menganggap kebosanan sebagai katalis—pengalaman yang tidak nyaman, tetapi hanya sekilas yang dapat memainkan peran penting dalam membantu anak Anda mengembangkan berbagai keterampilan penting.
2. Matikan layar
Oke, reaksi spontan Anda saat rengekan mulai mungkin masih berupa melemparkan tablet ke arah anak Anda atau menyalakan televisi, tetapi Siggie menawarkan alasan kuat mengapa Anda tidak boleh melakukannya.
“Usia screen time telah menciptakan budaya akomodasi,” katanya, seperti dilansir dari laman Purewow. Dengan kata lain, ketika Anda memberi anak Anda perbaikan cepat dalam bentuk teknologi, Anda benar-benar hanya memperburuk masalah dan menghambat kemampuan anak Anda untuk mentolerir (atau membuang) kebosanan di masa depan.