
SURYAKEPRI.COM – Tik Tok mendapati beberapa gugatan dari sejumlah orang tua yang mengaku anaknya meninggal dunia karena mengikuti blackout challenge yang ramai di jejaring sosial tersebut.
Para orang tua ini menggugat TikTok karena algoritmanya sengaja memperlihatkan video dari orang lain yang mempraktikkan challenge alias tantangan tersebut.
Menurut gugatan, blackout challenge adalah tantangan yang mendorong pengguna untuk mencekik diri mereka sendiri dengan ikat pinggang, tali dompet, atau apa pun hingga pingsan. Semua anak yang dilaporkan berusia di bawah 15 tahun.
.Baca : Berikut 10 Ucapan Selamat Idul Adha untuk Rekan dan Keluarga
Gugatan terbaru diajukan oleh orang tua Lalani Walton dan Arriani Arroyo yang berusia 9 tahun. Beberapa anak lain dikabarkan meninggal dunia setelah mencoba tantangan tersebut, memperlihatkan TikTok mengetahui adanya kasus serupa.
Selain Lalani Walton dan Arriani Arroyo, berikut adalah deretan kasus serupa:
– Anak 10 tahun di Italia yang dilaporkan meninggal dunia Januari 2021.
– Anak 12 tahun di Colorado yang dilaporkan meninggal dunia Maret 2022
– Anak 14 tahun di Australia yang meninggal pada Juni 2021
– Anak 12 tahun di Oklahoma yang meninggal dunia pada Juli 2021
– Anak 10 tahun di Pennsylvania yang meninggal dunia pada Desember 2021
Ibu dari seorang gadis 10 tahun asal Pennsylvania, Nylah Anderson, sebelumnya menggugat TikTok, menuding aplikasi tersebut sengaja mem-push Tik Tok challenge berbahaya tersebut. Hal ini dianggap tidak dapat diterima.
Menanggapi gugatan tersebut, TikTok mengklaim pihaknya sudah memblokir pengguna dari pencarian kata kunci blackout challenge.
Sebagai gantinya, pengguna akan melihat peringatan di layar ponselnya yang berisi. “Beberapa tantangan online dapat berbahaya, mengganggu, atau dibuat-buat,” kata pihak TikTok.
Selanjutnya, pengguna juga akan mendapatkan tautan ke halaman di aplikasi tentang peringatan dari tantangan berbahaya itu.
Meski begitu, Smith dan Arroyo menyebut anak-anak mereka tidak men-search tantangan tersebut di TikTok, melainkan algoritma aplikasi yang meletakkan challenge tersebut di layar utama halaman For You.
Gugatan menuding, “TikTok telah secara khusus mengatur dan menentukan video blackout challenge –menampilkan pengguna yang dengan sengaja mencekik diri mereka sendiri hingga kehilangan kesadaran– sesuai dan cocok untuk anak-anak.”
Pihak perusahaan melalui juru bicara TikTok, Mahsau Cullinane, memberikan pernyataan perusahaan yang sebelumnya.