
SURYAKEPRI.COM – Pada awal sejarah manusia, gua memberi orang perlindungan yang terbuat dari unsur-unsur dan menghasilkan tempat yang disebut rumah. Kini, formasi serupa di bulan dapat memberi astronot perintis tempat berlindung yang aman di Bulan, berkat suhunya yang mirip Bumi.
Bulan memiliki kawah dengan area teduh yang suhunya sekitar 17 derajat Celcius, kisaran suhu yang stabil bagi manusia, demikian temuan para peneliti di University of California, Los Angeles.
Jurnal Geophysical Research Letters menerbitkan studi tersebut bulan lalu.
.Baca : Korsel Resmi Kirim Misi Pertama ke Bulan
Kawah Bulan yang bisa menjadi gua tempat manusia berlindung ini bisa menjadi tempat tinggal manusia dalam jangka panjang lebih aman dan dengan itu para ilmuwan akan dapat mendirikan pangkalan yang stabil secara termal.
“Manusia berevolusi hidup di gua-gua, dan hidup di gua-gua mungkin bisa kembali kita rasakan ketika di bulan,” sebut rekan penulis studi David Paige, profesor ilmu planet di UCLA, dalam siaran pers, seperti dilansir laman CNN, Rabu (3/8).
Setelah ada pemahaman yang lebih baik tentang kawah dan gua potensial, para ilmuwan mungkin dapat mengambil langkah untuk membuat konsep stasiun permanen yang bisa diterapkan, terlindung dari kondisi ekstrem permukaan bulan.
“Kami dapat membangun eksistensi jangka panjang di bulan lebih cepat daripada yang mungkin terjadi,” kata penulis utama studi Tyler Horvath, seorang mahasiswa doktoral dalam ilmu planet di UCLA.
(Mare Tranquillitatis, umumnya dikenal sebagai Laut Ketenangan, tempat Apollo 11, misi pertama yang menempatkan manusia di bulan, mendarat karena medannya yang mulus dan relatif datar)
Data tersebut berasal dari analisis gambar yang diambil oleh pesawat luar angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA dan pemodelan komputer.
Mempelajari kawah dan kemungkinan gua ini membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana lingkungan ekstrem lainnya berperilaku, seperti wilayah kutub bulan tempat misi Artemis pergi, kata Noah Petro, kepala Planetary Geology, Geophysics and Geochemistry Lab NASA.
Program Artemis NASA bertujuan untuk mengembalikan manusia ke bulan dan mendaratkan wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama di permukaan bulan pada 2025.
“Artemis memiliki tujuan mengirim manusia ke wilayah sekitar Kutub Selatan, di mana kita tahu ada beberapa tempat yang sangat dingin,” kata Petro melalui surel. “Untungnya, kami memiliki banyak data untuk wilayah kutub selatan yang akan dikunjungi Artemis.”