Jefridin Sambut Guru SMK Pariwisata se Indonesia di Museum Batam Raja Ali Haji

Editor : Sudianto Pane

Sekretaris Daerah Kota Batam, H. Jefridin Hamid menerima kunjungan delapan belas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Usaha Perjalanan Wisata se Indonesia ke Museum Batam Raja Ali Haji, Rabu (14/09/2022).
Sekretaris Daerah Kota Batam, H. Jefridin Hamid menerima kunjungan delapan belas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Usaha Perjalanan Wisata se Indonesia ke Museum Batam Raja Ali Haji, Rabu (14/09/2022).

BATAM, SURYAKEPRI.COM – Sekretaris Daerah Kota Batam, H. Jefridin Hamid menerima kunjungan delapan belas guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan Usaha Perjalanan Wisata se Indonesia ke Museum Batam Raja Ali Haji, Rabu (14/09/2022).

Dalam sambutannya Jefridin menyampaikan Batam adalah salah satu dari tujuh kabupaten/kota yang ada di provinsi Kepulauan Riau.

Dengan adanya UPT, museum Batam jadi lebih hidup dan keberadaannya sangat berarti bagi Batam, karena kelemahan bangsa kita lupa mencatat sejarah.

.Baca : Dekranasda Batam Dorong Kemajuan IKM, Ardi Sampaikan Pesan Marlin

“Mudah-mudahan dengan keberadaan museum ini apalagi sekarang sudah pakai elektronik akan dapat mencatat seluruh jejak-jejak sejarah ini ,” ujarnya

Saat ini Batam sudah memasuki usianya yang ke 192 tahun, sejarahnya ada di museum Belanda, bahwa sejak tahun 1829 sudah ada pemerintahan di Batam.

“Dalam Dokumen yang ditemukan disebutkan bahwa di Batam ini sudah ada pusat pemerintahan sejak 18 Desember 1829 dengan rajanya bernama Raja Isa. Jadi sejak saat itulah sejarah Batam dicatat sampai sekarang,” jelasnya.

Mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) Kota Batam ini memaparkan, Kota Batam dirancang sebagai Kota Industri dan Perdagangan. Disamping itu Batam sebagai daerah pelabuhan, oleh karenanya di Batam banyak terdapat pelabuhan baik internasional maupun domestik. Berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia, Batam tidak ada lahan untuk bertani untuk bersawah dan hasil bumi yang bisa digarap. Batam hanya mengandalkan letaknya yang strategis oleh karena itu Batam paling cocok sebagai daerah perdagangan dan kota mice.

“Disini orang sering mengadakan rapat seperti Rakornas BKN se Indonesia yang digelar baru-baru ini,”tambahnya.

Salah satu sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam berasal dari sektor pariwisata, pajak hotel, restoran dan pajak hiburan. Sekitar 24 persen PAD kita berasal dari sektor pariwisata, pungkasnya.

Sementara itu, Fasilitator Dispar Kemendikbud Ristek RI, Eti Sulistiawati, mengatakan Batam dipilih sebagai pusat pembelajaran upskilling dan reskilling salah satunya karena Kota Batam dinilai sangat berkembang pariwisatanya. Dan alhamdulillah sambutan yang luar biasa baik dari pemerintah daerah maupun teman-teman industri pariwisatanya.