Friday, April 19, 2024
HomeLainnyaNasionalDebat BEM SI Vs Polda Metro Jaya Terkait Tantangan Tes Urine Narkoba

Debat BEM SI Vs Polda Metro Jaya Terkait Tantangan Tes Urine Narkoba

Editor : Sudianto Pane

spot_img

SURYAKEPRI.COM – Wacana Polda Metro Jaya menggelar tes urine di kampus-kampus Jakarta disoal oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI). BEM-SI mempertanyakan rencana tes urine yang terkesan hanya menyasar kalangan mahasiswa.

Koordinator Pusat BEM-SI, M Yuza Augusti, menantang polisi untuk dites urine duluan. Ia juga meminta agar polisi mengurusi hal-hal yang lebih penting ketimbang melakukan tes urine kepada mahasiswa.

Polda Metro Jaya memberikan jawaban menohok soal tantangan tes urine polisi. Polisi menilai BEM-SI salah persepsi soal wacana tes urine tersebut.

.Baca : Wacana Tes Narkoba di Kampus, BEM SI Tantang Polisi Dites Urine Duluan

BEM-SI Pertanyakan Tujuan Tes Urine

Yuza mempertanyakan rencana tes urine yang sekan-akan menyasar kalangan mahasiswa dan anak muda saja. BEM-SI mempertanyakan riset yang membuktikan bahwa mahasiswa melakukan penyalahgunaan narkoba.

“Lagi-lagi saya bukan untuk menolak atau menyetujui ya, tapi sebuah kritikan dan juga sebuah substansi yang diambil dari itu tuh apa sebetulnya? Apakah memang karena anak muda yang lebih banyak melakukan? Kan nggak juga. Mana riset dan lain-lainnya? Itu yang kita perlu, jadi hal-hal tersebut yang mungkin masih dipertanyakan masalah tes urin pada anak muda,” ujar Yuza selepas demo di Patun Kuda, Jakpus, Jumat (28/10).

Yuza mengatakan dirinya tidak mendukung ataupun setuju dengan wacana tersebut. Namun, Yuza merasa heran mengapa tes urine begitu tiba-tiba.

“Saya bilang mendukung nggak, menolak juga nggak, karena lagi-lagi kita juga butuh klarifikasi, kenapa tiba-tiba semuanya mau dites urine gitu, kenapa tiba tiba. Ibarat ada permasalahan yang lebih besar untuk diurusi, kenapa dana yang lebih besar yang banyak ini selalu untuk hal-hal yang mungkin tidak menjadi sebuah permasalahan besar gitu, tes urine, ya buat apa ? Itu menjadi sebuah permasalahan juga,” papar Yuza.

BEM-SI Tantang Polisi Dites Urine Terlebih Dahulu

Yuza menambahkan tes urine seharusnya dilakukan di semua kalangan, tak hanya mahasiswa saja. Ia pun menantang polisi untuk melakukan tes urine lebih dahulu di internalnya.

“Ini masalahnya, permasalahan dan peraturan ini kan untuk seluruh masyarakat Indonesia, kenapa cuma mahasiswa dan juga anak muda doang gitu? Kalau memang mau adil semua masyarakat juga, atau mungkin juga bapak-bapak (polisi) di sini juga dites juga,” kata Koordinator Pusat BEM SI Muhammad Yuza Augusti kepada wartawan di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).

Yuza menilai tidak ada substansi polisi melakukan tes urine kepada mahasiswa. Ia katakan, banyak hal lebih besar yang seharusnya disurus polisi, seperti Tragedi Kanjuruhan dan kasus Ferdy Sambo.

“Kalau memang ternyata ada memang fenomena ini menjadi besar dan perlu diatur ya silakan. Tapi, kalau memang ternyata masih ada PSN masih belum selesai, BBM masih kesulitan dan sekarang masih ada hal-hal, Kanjuruhan belum selesai, Polri, masalah Ferdy Sambo juga belum selesai,” lanjutnya.

.Baca : Irjen Teddy Minahasa Tersangka Narkoba, Anggota Komisi III DPR Usul Semua Polisi Tes Urine

Polisi Sebut BEM SI Salah Persepsi

Wacana polisi menggelar tes urine di kampus-kampus Jakarta dipertanyakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Polda Metro Jaya meluruskan bahwa tes urine tidak hanya berfokus pada mahasiswa, tetapi juga semua kalangan profesi.

“Tidak ada pernyataan kami (tes urine) hanya untuk mahasiswa jika teman-teman menyimak detail runutan paparan/pernyataan lengkap kami pada tanggal 19 Oktober 2022,” kata Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa, kepada detikcom, Sabtu (29/10/2022).

Kombes Mukti Juharsa menegaskan tes urine akan dilakukan kepada semua pihak untuk menurunkan angka prevalensi narkoba di semua kalangan masyarakat.

“Tentunya Ditnarkoba akan fokus menurunkan bagaimana angka prevalensi narkoba ya, siapa pun, umur berapa pun, profesi apa pun, dan di mana pun akan jadi fokus kami,” ujar Mukti.

Polisi Tes Urine Jika Diminta Pihak Kampus

Mukti menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan pihak kampus yang sekiranya membutuhkan pengawasan terhadap mahasiswanya. Jika ada permintaan untuk pelaksanaan tes urine kepada mahasiswa, kata Mukti, pihaknya siap untuk melaksanakannya.

“Jadi ini salah persepsi bahwa kita akan lakukan tes itu (kepada mahasiswa). Jadi kita akan mencoba kerja sama dengan universitas. Jika dibutuhkan untuk tes urine, kita siap, untuk membantu mahasiswa maupun dengan universitas,” kata dia.

Mukti kembali mempertegas bahwa pelaksanaan tes urine bukan hanya menyasar mahasiswa. Pihaknya akan melalukan tes urine kepada semua pihak bila dibutuhkan.

“Nggak (tes urine hanya ke mahasiswa). Semuanya pelajar juga kalau dibutuhkan kita juga dateng. Jadi jangan salah persepsi,” pungkasnya.

Jawaban Menohok soal Tantang Tes Urine Duluan

Sementara menjawab tantangan BEM SI soal tes urine duluan, Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa memastikan pihaknya telah melaksanakan tes urine terhadap anggota polisi secara rutin.

“Polisi udah, polisi sudah semua dites urine. Rutin secara berkala,” kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa kepada detikcom, Sabtu (29/10/2022).

Mukti mengatakan tes urine kepada jajaran kepolisian dilakukan secara rutin dan berkala. Khusus anggota reserse narkoba, tes urine juga dilakukan secara rutin sebelum polisi melakukan penindakan di lapangan.

“Tes urine berkala, Ditnarkoba lakukan tes secara berkala. Semua sama-sama, jadi kita tes urine dulu semuanya (polisi), baru kita keluar. Intinya, internal dulu dirapikan, baru keluar,” imbuh Mukti.

Pengguna Narkoba Meningkat

Mukti memaparkan alasan pihaknya melakukan tes urine ke kampus karena jumlah pengguna narkotika di Indonesia yang terus meningkat berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN). Data pengguna narkotika versi BNN mencatat kenaikan pengguna narkotika dari 1,8 persen pada 2019 menjadi 1,95 persen pada 2021.

“Bahwa data pengguna narkoba dari 2019-2021 meningkat. Dari tahun 2019 berjumlah 1,8 persen. Sekarang berjumlah 1,95 persen,” kata dia.

Risiko perempuan terpapar narkotika juga meningkat dari 0,20 persen pada 2019 menjadi 1,21 persen pada 2021. Data itu juga menyebutkan sebanyak 88,4 persen penyalahgunaan disebabkan oleh pengaruh teman.

“Risiko terpapar perempuan meningkat. Di mana data BNN tahun 2019 jumlahnya 0,20 persen. Sementara di tahun 2021 naiknya 1,21 persen. Hal ini yang kita sangat khawatirkan bahwa kenaikan pengguna meningkat di wilayah Indonesia,” ujarnya.

“Pola penyalahgunaan adalah 88,4 persen adalah pengaruh teman. Penggunaan narkoba akibat pengaruh teman mencapai angka 88,4 persen,” tambah Mukti.(*)

.Baca : RAMALAN ZODIAK CINTA BESOK SENIN 31 OKTOBER 2022: Aries Amati tetapi jangan Menilai, Scorpio Bersikaplah Terbuka,  Libra tidak Memaksakan Diri, Capricorn Jangan Khawatir terlalu Banyak

.Baca : RAMALAN ZODIAK CINTA BESOK MINGGU 30 OKTOBER 2022: Aquarius Menikmati Kesenangan Hidup, Leo Suasana Hati yang Impulsif,  Gemini Anda Membutuhkan Bantuan, Aries Penuh Vitalitas dan Optimisme

 

Sumber :detiknews.com

 

BERITA TERKAIT
spot_img
spot_img
spot_img

POPULER