SURYAKEPRI.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, meremehkan sistem rudal Patriot buatan Amerika Serikat yang bakal dipasok ke Ukraina.
Putin menganggap sistem pertahanan itu sudah “cukup tua” dan dia memastikan Moskow bisa mencari cara untuk menghalau sistem tersebut.
“Terkait Patriot, itu merupakan sistem yang cukup tua dan tidak akan bisa melampaui sistem rudal S-300 milik kami,” kata Putin seperti dikutip CNN.
.Baca :Â Rusia Tembak Jatuh 4 Rudal Buatan AS di Wilayah Perbatasan Ukraina
“Mereka yang melawan kami berpikir bahwa itu merupakan senjata pertahanan, itu yang mereka katakan. Namun, itu cuma pikiran mereka. Kami akan selalu menemukan cara untuk melawannya.”
Juru bicara pemerintahan Rusia, Dmitry Peskov, juga mengatakan bahwa sistem rudal Patriot tidak baik bagi permukiman warga.
“(Sistem rudal Patriot) ini tidak akan bisa mencegah Rusia mencapai tujuannya selama operasi militer berlangsung,” kata Peskov.
Meski begitu, Putin baru-baru ini juga mengaku ingin menyudahi perang di Ukraina. Menurutnya, perang hanya akan menyebabkan kerugian.
Dia pun menyerukan solusi diplomatik guna meredam konflik.
“Saya telah mengatakan berkali-kali: intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan,” kata Putin kepada wartawan di Moskow pada Kamis (22/12).
“Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini. Kami akan berusaha mengakhiri (perang) ini, tentu saja lebih cepat lebih baik.”
Namun, juru bicara Gedung Putih John Kirby skeptis bahwa Putin benar-benar mau bernegosiasi dengan Ukraina. Menurutnya, tak ada indikasi bahwa Putin ingin melakukan pembicaraan damai tersebut.
“Semua yang dia lakukan di daratan maupun udara [di Ukraina] memperlihatkan orang yang ingin melanjutkan kekerasan terhadap warga Ukraina dan ingin meningkatkan intensitas perang,” kata Kirby seperti dikutip Reuters.
Rusia memang selalu mengaku terbuka untuk melakukan negosiasi. Namun, Ukraina dan sekutu sangsi dengan menyebut hal itu hanyalah untuk mengulur waktu karena pasukan Rusia melemah di medan perang.
Di tengah perang yang masih terus berkecamuk, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, terbang ke AS, salah satunya untuk meminta bantuan alutsista.
Dalam lawatan Zelensky itu, Presiden Joe Biden memastikan bahwa AS akan memberikan bantuan “tambahan” kepada Kyiv senilai hampir Rp28 triliun.
Bantuan itu termasuk sistem rudal patriot yang selama ini diidam-idamkan Zelensky. Sistem itu dinilai mampu menghalau rentetan rudal Rusia ke Ukraina.(*)