68 PSPK se-Batu Ampar Direncanakan Dibangun di 2024, Rudi: Wilayah Permukiman Juga Kami Bangun

Editor : Sudianto Pane

Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina  mendampingi Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin Hamid dan Pimpinan OPD dilingkungan Pemko Batam, Camat Batu Ampar dan Lurah Se-Kecamatan Batu Ampar saat Musrenbang tingkat Kecamatan Batu Ampar
Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina  mendampingi Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam Jefridin Hamid dan Pimpinan OPD dilingkungan Pemko Batam, Camat Batu Ampar dan Lurah Se-Kecamatan Batu Ampar saat Musrenbang tingkat Kecamatan Batu Ampar

BATAM, SURYAKEPRI.COM – Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengajak masyarakat Batam untuk menyampaikan aspirasi terkait rencana pembangunan Batam.

Aspirasi terkait rencana pembangunan, bisa disampaikan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

Rudi bahkan menghadiri langsung Musrenbang yang saat ini sudah di tingkat kecamatan. Tak hanya itu, di tingkat kelurahan pun tak luput dari perhatian Wali Kota yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam tersebut.

.Baca : Hadiri Musrenbang Nongsa, Walikota Rudi Kawal Anggaran Pembangunan Warga

.Baca : Musrenbang Bengkong Laut, Wali Kota Rudi Pastikan Buka Lebar Jalan Macet Depan Golden Prawn Tahun Ini

Seperti pada Kamis (2/2/2023), Rudi hadir langsung di Musrenbang tingkat Kecamatan Batu Ampar. Di kecamatan ini, sebanyak 68 rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan (PSPK) dibahas.

“Untuk non-PSPK, sebanyak 33 program dari total 4 kelurahan di Kecamatan Batu Ampar,” ujar Camat Batu Ampar, Tukijan.

Ia juga melaporkan, pada 2023 ini akan dijalankan 66 PSPK yang terdiri dari 48 program semenisasi, 3 paving blok, 2 jembatan, 7 drainase, 5 batu miring, dan 1 gedung serba guna.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengapresiasi antusias masyarakat ikut Musrenbang. Ia mempersilakan masyarakat menyampaikan apa keinginan masyarakat.

“Sengaja saya hadir untuk mendengarkan langsung masukan dan keinginan dari masyarakat terkait pembangunan Batam ke depan,” ujar Rudi.

Dengan begitu, ujar Rudi, pembangunan di Batam bisa tepat guna, tepat sasaran, dan sesuai dengan aspirasi dari masyarakat. Usulan yang disampaikan akan terus dibahas mulai dari kelurahan, kecamatan hingga nanti tingkat kota.

“Dengan mempertimbangkan kemampuan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) akan ditentukan program yang benar-benar prioritas,” ujarnya.

Untuk itu, ia berpesan agar dalam bermusyawarah harus bijak dengan memikirkan kepentingan umum sehingga pembangunan yang akan dilakukan bermanfaat bagi banyak orang.

“Kami bertekad terus membangun Batam, tak hanya di perkotaan, namun hingga permukiman,” ujarnya.