DILI, SURYAKEPRI.COM – Pemimpin partai Conselho Nacional de Reconstrução de Timor (CNRT), Kay Rala Xanana Gusmão, mendesak pemilihan umum Timor Leste dipercepat.
Timor Lorosae, negeri di ujung timur Pulau Timor itu, kembali dilanda gejolak politik setelah terjadi perselisihan di antara para elite politik yang juga para pejuang dalam sejarah negeri itu ketika melepaskan diri dari Republik Indonesia.
Pemicunya adalah masalah ditolaknya usulan anggaran negara tahun 2020 oleh pemerintahan koalisi AMP (Alliance for Change and Progress) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Taur Matan Ruak.
Koalisi terbelah setelah anggaran negara untuk 2020 diblokir oleh pihak oposisi dan pemerintah pada sidang hari Jumat, 17 Januari 2020. Proposal anggaran negara tahun 2020 yang tidak disahkan oleh Parlemen Nasional berjumlah US$1.668 miliar atau sekitar Rp22 triliun.
- BACA: Xanana Gusmao di Balik Kisah Pengunduran Diri PM Matan Ruak
- BACA: PM Taur Matan Ruak Mundur, Timor Leste Masuk Situasi Ketidakpastian
- BACA: Partai Pendukung Bubar, PM Timor Leste Taur Matan Ruak Mengundurkan Diri
Kendati mayoritas di Parlemen, AMP gagal meloloskan anggaran tersebut lantaran anggota parlemen dari CNRT pimpinan Xanana Gusmao memilih abstain saat voting untuk meloloskan anggaran tersebut.
Voting dilakukan setelah perdebatan selama tiga hari, yakni 15-17 Januari 2020, tidak menemui kata sepakat. Hanya 13 suara mendukung usulan anggaran yang disodorkan PM Matan Ruak.
CNRT yang memiliki 21 kursi di Parlemen tidak membantu Matan Ruak meloloskan anggaran. Ini menunjukkan bahwa Xanana Gusmao ingin lepas dari koalisi AMP.
Kegagalan meloloskan anggaran itu membuat negara kembali pada sistem anggaran cadangan “duodecimal”. Berdasarkan ekstensi bulanan dari anggaran 2019, sistem menghalangi program-program baru dan para menteri tidak bisa menambah jumlah anggaran.
Itu artinya pemerintahan PM Taun Matan Ruak dibayang-bayangi kegagalan jika memaksakan maju dengan anggaran yang ada. Apalagi perekonomian Timor Leste sangat tergantung pada pengeluaran pemerintah. Dan lebih dari itu adalah koalisinya sudah berantakan.
Percepat Pemilu