Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan rupiah berbalik melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti pelemahan nilai tukar regional. Menurutnya, kondisi tersebut dipicu oleh data indeks harga konsumen (IHK) China yang di bawah estimasi, yakni minus 0,3 persen.
“IHK yang turun bisa mengindikasikan pemulihan ekonomi di China belum stabil. Ini bisa menekan minat pasar terhadap risiko,” ujarnya.
Namun, stimulus fiskal AS masih bisa menahan pelemahan rupiah hari ini. Perkiraannya, stimulus fiskal akan cair dalam waktu dekat setelah Partai Demokrat AS merilis rincian rencana stimulus senilai US$ 1,9 triliun itu.
“Hari ini rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp13.980-Rp14.030 per dolar AS,” imbuhnya.(*)
Editor: Putra