Begini Penampakan Danau Taman Hijau Karimun Pasca Dibersihkan Tim Gabungan

Pengunjung juga khawatir ada binatang berbahaya yang bersembunyi di balik tenaman Enceng Gondok itu.

Tidak tanggung-tanggung, tim gabungan mengerahkan 5 unit perahu karet untuk menyingkirkan tanaman yang memiliki nama latin Eichhornia Crassipes itu.

“Iya, warga terutama pengunjung taman mengaku resah. Lagipula juga mengganggu estetika kota,” ujar Danlanal Karimun, Letkol Laut (P) Maswedi, Jumat.

Enceng Gondok diangkat ke atas perahu karet kemudian dibawa ke darat.

Tim di darat menggunakan gerobak yang telah disiapkan kembali memindahkan tanaman Enceng Gondok ke dalam bak lori untuk diangkut ke suatu tempat khusus.

.Baca : Sidang Pembuktian Perselisihan Hasil Pilkada Karimun Digelar MK Mulai 2 Maret

.Baca : Dirut Lama Pilih Tak Daftar Lagi, Tiga BUMD Karimun Bakal Dipimpin Orang Baru

Aksi goro menyingkirkan tanaman Enceng Gondok tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim dan Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan.

Kapolres Karimun AKBP Muhammad Adenan dalam penyampaiannya mengatakan Eceng Gondok memiliki dampak negatif.

Selain bisa merusak lingkungan di sekitar perairan dan mempercepat pendangkalan air, Enceng Gondok dikatakan Adenan juga dapat merusak estetika perairan karena akar-akar yang rontok akan mengambang dan membuat air terlihat sangat kotor dan terlihat sangat keruh.

“Tujuan utama bersihkan sampah dan enceng gondok ini dalam upaya pencegahan dampak seperti banjir, kerusakan lingkungan mengingat danau ini selain dimanfaatkan masyarakat untuk mencari mata pencaharian ternak pembibitan ikan juga sebagai salah satu icon Kabupaten Karimun sebagai Taman Hijau,” ujar Adenan, Jumat.

Dirinya berharap masyarakat tidak membuang sampah ke dalam danau karena bisa menyebabkan banjir.

Ia menambahkan agar masyarakat bisa saling menjaga danau ini dikarenakan bisa untuk bermanfaat untuk memancing dan wisata danau. (*)

Penulis: Rachta Yahya/Editor : Sudianto Pane