SURYAKEPRI.COM – Salah satu agenda penting dalam peringatan hari puncak HAN 2017 adalah pembacaan Suara Anak Hati Indonesia. Untuk Kepri ada 11 poin suara hati anak Kepri yang dibacakan dan langsung diserahkan kepada Gubernur Kepri.
Kesebelas suara hati anak Kepri tersebut merupakan pesan penting dari seluruh anak Kepri untuk pemerintahnya. Pembacaan diwakili oleh FAKB dan FORARI. Gubernur Kepri Nurdin Basirun begitu diserahkan oleh perwakilan anak langsung membaca ke-11 poin suara hati anak Kepri dengan serius.
Dalam sambutannya Nurdin mengungkapkan kebanggaannya pada anak Kepri. Dengan usia yang masih muda sudah bisa merumuskan pemikiran dalam menyikapi nasib anak-anak kepri yang perlu mendapat perhatian.
“Saya bangga dengan anak-anak Kepri yang cerdas dan tangguh-tangguh. Selain itu saya berpesan kecerdasan anak-anak kita ini harus diiringi dengan pendidikan agama yang baik. Sehingga anak-anak kita memang benar-benar siap menghadapi perkembangan dunia yang makin hari juga makin tak terbendung,” pesan Nurdin.
Usai itu Nurdin memberikan pertanyaan kepada anak-anak yang hadir di acara tersebut dengan hadiah 1 sepeda bagi yang berhasil menjawab. Mendengar Gubernur memberi hadiah sepeda bagi yang berhasil menjawab pertanyaan, anak-anak dengan berbagai usia menyerbu ke atas panggung. Akhirnya, jadilah Nurdin menambah sepeda dari 1 menjadi 20 sepeda.
Tidak itu saja, hadia sepeda juga diberikan oleh Wakil Walikota Batam, Ibu Gubernur Noorlizah Nurdin, Sekretaris Utama BKKBN, Sekdaprov kepri, dan Bunda PAUD Aisyah Sani.
Sementara itu Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad pada kesempatan tersebut berharap seluruh suara hari anak Kepri bisa direalisasikan dengan baik oleh pemerintah Provinsi. Apalagi saat ini Provinsi Kepri tepatnya Kota Batam telah mendapatkan penghargaan Kota layak anak atau Kota ramah anak. “Harapan kami seluruh suara hati anak yang dibacakan tadi bisa dipenuhi segera. Kami pemerintah akan saling bekerjasama mewujudkannya,” ungkap Amsakar.
Peringatan Hari Anak Nasional 2017 juga disejalankan dengan Peringatan Hari Keluarga Nasional (HKN) ke-24.Pada tahun ini tema yang diangkat “Dengan Harganas, Kita Bangun Karakter Bangsa Melalui Keluarga yang Berketahanan”. Tema tersebut juga seiring dengan Tema HAN Tahun 2017 yakni ” Perlindungan Anak Dimulai dari Keluarga”.
Sekretaris Utama Perwakilan BKKBN RI Novrizal,SpMA menjelaskan berbagai sosialisasi mengenai keluarga saat ini juga melibatkan generasi muda seperti anak-anak sekolah melalui program Genre (Generasi Berencana)
” Melalui program gendre ini kita sama-sama berharap remaja kita bisa terhindar dari risiko Tiga Kesehatan Reproduksi Remaja (Triad KRR) yakni tidak menikah muda, tidak melakukan seks bebas, tidak mengonsumsi Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA), serta terbebas dari HIV/AIDS,” ungkapnya.
Acara puncak peringatan HAN tahun 2017 dan HKN ke-24 juga dihadiri Ibu Guberbur Kepri Noor Lizah Nurdin, Ibu Wakil Walikota Batam Erlita Amsakar, Sekdaprov TS.Arif Fadillah dan istri Rismarini Arif Fadillah, Bunda PAUD Kepri Aisyah Sani, Ketua DPRD Batam Nuryanto, Sekdako Batam Jefridin dan Istri, Ketua KPAID Kepri Eri Syahrial, para Duta Genre, akrivis perempuan dan anak, para pimpinan Organisasi perempuan.
Ke-11 poin suara hati anak tersebut adalah 1. Tingkatkan akses pelayanan pembuatan akte dan kartu identitas anak, khususnya di daerah hinterland. 2. Tingkatkan peran Forum Anak dalam pembangunan Provinsi Kepri. 3Libatkan tokoh masyarakat dalam implementasi pendewasaan usia perkawinan. 4. Tumbuhkan pola asuh ramah anak dalam keluarga dan masyarakat. 5. Tingkatkan pengendalian terhadap peredaran narkotika dan psikoprotika serta lindungi anak dari iklan, promosi, sponsor,dan asap rokok. 6. Tingkatkan fasilitas kesehatan ramah anak dan perbaikan gizi buruk pada anak. 7. Tingkatkan akses pelayanan transportasi pendidikan khususnya wilayah pulau -pulau serta hapuskan segaka bentuk kekerasan di sekolah. 8.Tingkatkan akses dan pembinaan serta bagi anak berkebutuhan khusus. 9. Tingkatkan penggunaan internet sehat disertai dengan semangat literasi pada anak. 10. Lindungi anak dari segala bentuk eksploitasi dan kekerasan seksual. 11. Hentikan kegiatan-kegiatan perusakan lingkungan demi terwujudnya lingkungan yang ramah aman dan nyaman bagi anak.(*/ria)