ACEH, SURYAKEPRI.COM – Banjir kembali melanda wilayah Aceh Utara akibat luapan sungai. Sekitar 18 ribu warga mengungsi akibat banjir dari luapan air sungai di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Senin (7/12).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Sunawardi mengatakan, curah hujan dengan intensitas tinggi selama dua hari menyebabkan air Sungai Keureuto dan Peuto meluap.
“Sejumlah 18 ribu lebih warga harus mengungsi ke meunasah (mushala) dan titik aman lainnya karena rumahnya sudah terendam banjir,” kata Kepala Sunawardi sebagaimana dilansir Republika, Selasa (8/12).
Baca: Ada Dua Kecamatan Rawan Pilkada 2020 di Batam, Ini Dilakukan Bawaslu Batam
Baca: Pilkada di Tengah Pandemi, Petugas TPS Himbau Warga Langsung Pulang Setelah Memilih
Baca: Bisnis 3 Shio Ini Melejit, Banjir Uang dan Kekayaan
Ia menambahkan, banjir mengepung 87 desa di 23 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara sejak Jumat (4/12) lalu. Akses jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Pirak Timu dan Kecamatan Matangkuli juga lumpuh.
“Bahkan akibat bendungan Krueng Pase jebol, lebih tiga ribu hektare sawah terancam gagal panen. Sedangkan di Gampong Leubok Mane, Kecamatan Langkahan salah satu warga patah tulang akibat tumbang pohon dan sudah dirujuk ke rumah sakit,” katanya.
Tim BPBA turut membantu tim Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Aceh Utara melakukan evakuasi korban ke tempat yang lebih aman.
“BPBA telah mengirim juga dua unit boat polyethilen dan mesinnya untuk mem-backup evakuasi korban yang terjebak banjir,” katanya.(*)
Editor: purwoko
Baca: Dua Harimau Kakak Beradik Tak Kuat bertahan di Alam Liar, Ini Nasibnya
Baca: Energi Baru, DPP PKB Tunjuk Muamir Jadi Ketua DPC PKB Kota Batam
